"Tuhan, andai aku bertaubat malam nanti, bisakah kau ambil nyawa ini tidak lama selepasnya? Atau mungkin sebelum aku dinikahi..langsung digelar isteri. Kerna saat ini, aku tidak rasa mahu dimiliki sesiapa. Biar aku terus dipunya ibu bapa. Sahaja. Sampai bila2."
Apa yang mereka fikir 'sempurna'? Yang baik tutur kata, pernah. Yang kelakar orangnya, pernah. Yang bertanggungjawab, pernah. Yang mengambil berat di setiapnya, pernah. Yang rapat sama keluarga, pernah. Yang bijaksana orangnya, pernah. Yang kacak rupa paras, pernah. Yang sentiasanya membantu di jalan buntu, pernah. Yang tidak pernah marah, pernah. Yang percaya sepenuhnya, pernah. Yang tidak mengongkong, pernah. Yang tidak tinggal sembahyang, pernah. Yang melindungi, pernah. Yang tidak berkira, pernah. Yang punya tubuh sasa, pernah. Yang manja yet attentive, pernah. Yang sanggup korban apa saja, pernah. Yang berduit berharta berkedudukan, juga pernah.
Itu kata mereka 'sempurna'? Andai benar, maka ya..aku sudah rasa 'kesempurnaan' dalam berpasangan. Kerna segala sesuatu yang mereka kira 'sempurna' itu, pernah aku dampingi.
Namun..
andai kata tafsiran mereka itu silap, maka nyatanya...
AKU INI MASIH SESAT MENCARI SEMPURNA.
Apa yang mereka fikir 'sempurna'? Yang baik tutur kata, pernah. Yang kelakar orangnya, pernah. Yang bertanggungjawab, pernah. Yang mengambil berat di setiapnya, pernah. Yang rapat sama keluarga, pernah. Yang bijaksana orangnya, pernah. Yang kacak rupa paras, pernah. Yang sentiasanya membantu di jalan buntu, pernah. Yang tidak pernah marah, pernah. Yang percaya sepenuhnya, pernah. Yang tidak mengongkong, pernah. Yang tidak tinggal sembahyang, pernah. Yang melindungi, pernah. Yang tidak berkira, pernah. Yang punya tubuh sasa, pernah. Yang manja yet attentive, pernah. Yang sanggup korban apa saja, pernah. Yang berduit berharta berkedudukan, juga pernah.
Itu kata mereka 'sempurna'? Andai benar, maka ya..aku sudah rasa 'kesempurnaan' dalam berpasangan. Kerna segala sesuatu yang mereka kira 'sempurna' itu, pernah aku dampingi.
Namun..
andai kata tafsiran mereka itu silap, maka nyatanya...
AKU INI MASIH SESAT MENCARI SEMPURNA.